Deliserdang – Dirut PTPN II diminta untuk segera mengevaluasi kinerja Manager Buluh Cina Jackson Siahaan. Pasalnya selama menjabat Jackson Siahaan diduga gagal dalam meningkatkan hasil produksi tanaman tebu di Kebun Buluh Cina yang justru terus mengalami penurunan.
Kalau hal ini terus dibiarkan, maka perkebunan tebu di kawasan tersebut akan semakin terpuruk. Sehingga perlu adanya dilakukan pembenahan dalam upaya meningkatkan produksi tanaman tebu.
Perkebunan tebu Buluh Cina memiliki luas sekitar 1549 Ha. Dengan lahan seluas itu harus ditangani secara profesional kalau mau meningkatkan hasil produksi.
“Caranya harus rajin melakukan perawatan. Jangan sampai kebun tanaman ditumbuhi semak belukar dahulu baru dilakukan perawatan. Hal ini jelas menyebabkan turunnyahasil produksi,” sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, produksi tanaman tebu di areal perkebunan Buluh Cina PTPN II diprediksi bakal kembali mengalami tren penurunan produktivitas tebu seperti tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, areal tanaman tebu di perkebunan tersebut kini tampak seperti tak terawat dan penuh sesak dengan rumput-rumput Semak belukar.
Hal ini turut disayangkan oleh beberapa pekerja di perkebunan tersebut. Karena menurut mereka pihak PTPN II sudah mengeluarkan anggaran cukup besar agar produksi tanaman tebu bisa meningkat.
Kalau untuk perawatan saja tidak bisa ditangani secara serius, bagaimana kita mau bicara untuk meningkatkan hasil produksi,” kata salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya, beberapa waktu lalu.
Oleh sebab itu, pihaknya meminta kepada jajaran direksi PTPN II untuk mengevaluasi kinerja Manager Kebun Buluh Cina, Jackson Siahaan yang dinilai gagal dalam menjalankan tugasnya.
“Lebih baik Manager Kebun Buluh Cina Jackson Siahaan mundur saja dari jabatannya kalau tidak mampu bekerja secara profesional. Masak ngurusi tanaman tebu saja tidak becus sampai bisa semak begitu, jadi kalau tidak mampu, ya lebih baik mundur saja,” ucapnya. (bay)