“Artinya, pandemi Covid-19 ini sangat berpengaruh terhadap PAD (pendapatan asli daerah) Sumut dari sektor PKB dan BBNKB,” jelas Syaiful.
Mempertimbangkan kondisi ini, dia menyebut, Tim Anggaran Pemerintah Dareah (TAPD) sejak Mei 2020, sudah melakukan revisi terhadap besaran target PKB dan BBNKB.
Sebab target semula yang diprediksi 100 persen saat ini diturunkan menjadi 85 persen, atau terkoreksi hingga 15 persen akibat pandemi Covid-19.
Keadaan tersebut, kata Syaiful, tentunya menjadi sebuah persoalan dalam upaya mengoptimalisasikan penerimaan pendapatan daerah, khususnya dari sektor PKB dan BBNKB.
Namun, pihaknya tetap optimis untuk mengejar terget penerimaan pajak daerah Provinsi Sumatera Utara dari sektor PKB dan BBNKB.
Atas dasar itu pula, lanjut Syaiful, BPPRD Provinsi Sumatera Utara telah melakukan langkah-langkah bersama Pembina Samsat, dengan mengeluarkan kesepakatan sebanyak dua kali.