Dirmanews.com, Binjai – Anggota DPRD Binjai, Hasian Siregar turun langsung ke lokasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Hutama Karya Tani 99 di Jalan Traktor, Lingk 11, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara guna menyikapi adanya aduan warga terkait limbah pabrik yang telah membuat resah. Kata warga, limbah pabrik yang dihasilkan menimbulkan bau busuk dan proses pembakaran buah sawit telah mencemari lingkungan dan polusi udara.
Kedatangan Anggota DPRD Binjai, Hasian Siregar ditemani rekannya sesama Anggota Dewan Zainal Abidin Nasution ke lokasi disambut puluhan warga yang tengah berunjuk rasa di depan pintu masuk pabrik kelapa sawit tersebut. Setelah sempat berdialog panjang, Anggota DPRD Binjai, Hasian Siregar ditemani beberapa warga akhirnya diperbolehkan masuk oleh petugas jaga untuk melihat langsung dalam lokasi pabrik.
Namun, sayangnya disana tidak ada terlihat aktivitas apapun di dalam lokasi pabrik seperti hari-hari biasanya. Hanya ada terlihat beberapa orang petugas jaga di dalam lokasi pabrik tersebut.
“Udah tiga hari ini pabrik tutup setelah kami demo minta supaya mereka berhenti beroperasi karena limbahnya telah membuat resah warga yang tinggal disini,” ujar Julia salah seorang warga.
Warga meminta supaya pabrik segera ditutup karena sudah tidak tahan dengan bau busuk limbahnya. Kata warga, mereka sudah tidak tahan dengan asap debu dan bau busuk dari limbah pabrik.
“Udah gitu pun kalau ada komplenan ke pihak pabrik, orang ini pun tidak menanggapinya secara baik. Apalagi bau limbahnya melebihi bau dari sepsiteng,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan warga lainnya bernama Acun. Kata dia, selama ini warga yang tinggal di dekat pabrik terpaksa harus menutup pintu karena takut abu dari pabrik beterbangan masuk ke dalam rumah. Sehingga mau memasak pun mereka kesulitan.
Dijelaskan Acun warga banyak yang mengeluhkan asap, abu hingga limbah yang dihasilkan oleh pabrik tersebut saat beroperasi. Mereka sebenarnya sudah sering mengaduhkan persoalan ini ke pabrik, namun tidak ada tanggapan.
“Jadi mudah-mudahan ada bapak DPRD yang turun kesini mudah-mudahan bisa ditutuplah, udah lah kita pun udah tidak sanggup lagi sebenarnya,” sebutnya.
Dalam kesempatan ini, Anggota DPRD Binjai, Hasian Siregar turut melihat langsung lokasi pembuangan limbah di belakang pabrik yang ditunjukkan oleh warga. Disana, terlihat ada tiga kolam limbah Minyak Kotor (Miko) sisa CPO yang sudah membeku.
Nah, ketika musim hujan begini limbah pabrik menurut warga sering merembes hingga menggenangi parit-parit di dekat lingkungan warga sekitar. Mereka takut air bercampur limbah yang merembes sewaktu-waktu dapat jebol dan masuk ke dalam rumah.
Sementara itu, Anggota DPRD Binjai Hasian Siregar saat dikonfirmasi menjelaskan pihaknya akan segera menindak lanjuti persoalan ini. Dan disini ada perjanjian antara pemilik dan warga sekitar agar menghentikan segala sesuatu yang ada disini.
“Ini harus kita sikapi agar kota kita tercinta ini tetap kondusif sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Sebelumnya diketahui, warga sudah berulang kali menggelar aksi unjuk rasa terkait limbah Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PT Hutama Karya Tani 99 di Jalan Traktor, Lingk 11, Kel. Cengkeh Turi, Kec. Binjai Utara. Mereka menuntut supaya pabrik ditutup karena limbahnya mengeluarkan aroma bau busuk dan pencemaran lingkungan
Aksi unjukrasa berjalan tertib dengan pengawalan ketat dari puluhan personil TNI-Polri yang turun ke lokasi guna berjaga-jaga mengamankan jalannya aksi unjukrasa. (bay)