Via Video Call, Ajudan Wagubsu Cerita Pengalaman Terjangkit Covid-19

admin dirma
admin dirma
2 Min Read

MEDAN – Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Whiko Irwan, menggelar komunikasi jarak jauh via video call dengan ajudan Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu), Ori Kurniawan, Sabtu (09/05/2020).

Dalam komunikasi itu, Ori menceritakan pengalamannya saat mengalami sakit akibat terjangkit Covid-19, termasuk ketika menjalani masa karantina mandiri pasca dinyatakan sembuh dari penyakit itu sejak 6 April 2020 lalu.

Menariknya, setelah dua minggu sembuh, dia kembali dinyatakan positif terjangkit Covid-19 sesuai hasil uji swab. Meskipun demikian, Ori menyatakan dirinya tidak mengalami gejala-gejala serius, seperti saat pertama kali terinfeksi Covid-19.

“Perasaan sakit tidak ada. Hanya merasa flu di tiga hari awal, sebelum dirujuk ke RS Adam Malik. Sekarang saya tidak merasa sakit,” ungkap Ori, saat menjawab pertanyaan Whiko Irwan soal kondisi kesehatannya sekarang.

Sebaliknya, meskipun Ori tidak lagi mengalami gejala serisu, namun dia mengaku stres menjadi tantangan terberat selama lebih dari satu bulan menjalani masa isolasi, baik secara mandiri maupun di rumah sakit.

“Yang perlu dijaga adalah tingkat stres. Saya mengalaminya. Tetapi dengan dukungan keluarga, teman dan Pak Wagub, saya kembali semangat untuk sehat dari Covid-19,” terangnya.

Menyikapi kasus pasien sembuh namun kembali terinfeksi Covid-19, seperti dialami Ori Kurniawan, Whiko Irwan, menyebut kejadian itu sebagai kasus ketiga di Indonesia, setelah kasus yanh terjadi di Blitar dan kasus mantan Putri Pariwisata Indonesia 2008, Albertina Fransisca Mailoa.

Ata5 dasar itu pula dia mengingatkan semua pihak, baik orang yang sehat, pasien positif Covid-19 yang sedang menjalani perawatan, maupun orang yang telah dinyatakan sembuh, agar senantiasa memakai masker dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

“Seseorang yang telah sembuh namun kembali positif terjangkit Covid-19, tampaknya tubuh mereka tidak membentuk antibody spesifik. Sehingga peluangnya kembali terinfeksi cukup besar,” terang Whiko. (zf)

Share this Article
Leave a comment