Dirmanews.com, Medan – Prestasi Dr Nikson Nababan MSi dalam memimpin Kabupaten Tapanuli Utara selama dua periode memang pantas diacungi jempol.
Dirinya yang saat itu menjabat Bupati tercatat sukses memanfaatkan 6.000 hektare lebih ‘lahan tidur’ menjadi produktif, bahkan dengan ide brilian mengubah lahan tak terpakai menjadi sumber pendapatan masyarakat.
Hal ini diakui seorang mantan Kepala Desa Hutatoruan I, Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Ruben Lumbantobing, yang telah memimpin desa itu selama dua periode (2010-2016 dan 2017-2023).
Ruben mengaku sangat kagum dengan pemikiran dan ide-ide Nikson Nababan, yang dengan berbagai cara, perupaya keras membangun Tapanuli Utara, benar-benar dari desa ke desa.
“Lahan tak terpakai ini diperkirakan ratusan tahun seperti ini, tak bisa dimanfaatkan. Ada sekira 4,7 hektare kurang lebih,” ungkapnya, saat berbincang dengan awak media, di Medan, Kamis (27/6) malam.
Namun kata Ruben, di tangan Nikson lahan rawa-rawa itu menjadi bermanfaat. “Saat Pak Nikson berkunjung ke desa itu, beliau bertanya kepada kami. Lantas beliau mengeluarkan idenya, agar lahan tersebut bisa dimanfaatkan jadi kolam ikan,” tutur Ruben.
Alhasil, Ruben bersama masyarakat desa meminta bantuan kepada Bupati Nikson untuk pengerjaannya. Escavator dan sejumlah alat berat pun diturunkan untuk pembukaan lahan serta pembenahannya.
Alat-alat berat tadi secara gratis diturunkan atas kebijakan sang bupati. Pengerjaan pun dimulai.
Bukannya ‘bim salabim’, pengerjaan lahan rawa-rawa tadi pun berlangsung hampir setahun. Setelah jadi, Nikson juga memberi bantuan benih ikan nila dan ikan mas kepada Kelompok Budidaya Ikan (Pokdatan) yang sebelumnya sudah dibentuk.
Hal itu dilakukan guna mempermudah pengelolaan kolam ikan tadi agar lebih tepat sasaran. Pokdatan yang berjumlah 24 orang inipun mulai mengelola kolam ikan atas nama masyarakat dan hasilnya dijual kepada masyarakat di desa itu.
“Sekira tahun 2019 masyarakat mulai menikmati manfaat kolam ikan tersebut dan menjadi penhasilan tambahan bagi warga desa kami saat itu,” ungkap Ruben lagi.
Disebutkan, bantuan dan support penuh Pemkab Taput di bawah kepemimpinan Nikson Nababan nyata dilakukan di berbagai sektor, termasuk pertanian.
Ruben juga mengaku, melalui Prorgram Mina Padi dan Indeks Pertanaman 2 kali dalam setahun (IP2), Desa Hutatoruan I turut menikmati hasilnya.
“Medio 2017-2019 Pemkab menurunkan alat berat dan bantuan bibit pagi unggul. Awalnya panen padi sekali setahun kini bisa 2 kali. Sangat terasa manfaatnya bagi kami masyarakat desa,” imbuhnya.
Ruben pun menyinggung kepribadian Nikson Nababan yang mudah bergaul dan dekat dengan masyarakat. “Jadi beliau itu mudah masuk ke masyarakat, gampang bergaul dan rendah hati.”
Di kesempatan berbeda, Nikson Nababan yang ditanya soal pengakuan mantan Kepala Desa itu pun hanya tersenyum dan haru. “Biarlah masyarakat yang menilai, semua ide-ide pembangunan itu bukan muncul tiba-tiba, tapi melalui pemikiraan dan wawasan,” ujar Politisi PDIP itu.
“Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, tekad saya membangun Tapanuli Utara sudah saya tunaikan sesuai kemampuan dan waktu yang diberikan kepada saya selama 10 tahun,” ujarnya.
Kini, sosok Nikson Nababan muncul sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara, dan siap memperluas konsep pembangunan, dari desa ke desa.
Kehadiran Nikson menjadi calon pemimpin Sumut pun berkat dorongan ulama, tokoh masyarakat dan berbagai elemen yang berkeyakinan dirinya mampu membangun Sumut kelak.
Kerja nyata di Tapanuli Utara tak bisa dibantah, dan bisa dibuktikan manfaatnya. (Red)