Thaipusam’ Tingkatkan Keimanan Untuk Berbuat Kebaikan

admin dirma
admin dirma
4 Min Read

BINJAI-Perayaan Thaipusam merupakan kegiatan religi bagi umat Hindu-Tamil, yang berasal dari India Selatan. Thaipusam dirayakan pada bulan thai (dalam kalender Tamil) sedangkan Pusam meniscus bintang yang berada pads titik terang, yang jatuh pada bulan Januari- Februari pada penanggalan kalender Masehi.

Ketua Panitia Perayaan Thaipusam, yang juga Ketua Majelis Tertinggi Agama Hindu (PHDI) Kota Binjai, dr M Nehru Pillay, didampingi Ketua Perhimpunan Shri Mariaman Kuil / Wakil Ketua PHDI, Ir M Raj Kumar Pillay, dan Pinandita yang juga Sekretaris Majelis Tertinggi Agama Hindu Kota Binjai, Siwa Kumar, di Shri Mariaman Kuil, Jalan Jenderal Ahmad Yani, Kamis (6/2), mengungkapkan bahwa perayaan Maha Puja Thaipusam rutin dilaksanakan setiap tahun. Dimana tahun ini mengusung tema “tingkatkan keimanan untuk terus berbuat kebaikan”.

“Thaipusam merupakan festival umat Hindu yang dirayakan kaum Tamil pada bulan Tamil untuk mengagungkan Dewa Murugan,” jelasnya.

Perayaan ini, juga merupakan wujud multikultural etnis yang ada di Kota Binjai. Karena pada perayaan tersebut turut ditampilkan kesenian daerah lain, seperti tarian Melayu, Karo, Reog, Barongsai dan ondel-ondel Betawi.

“Kota Binjai multikultural etnis dan Thaipusam diperuntukkan seluruh masyarakat Kota Binjai, kami sangat menjunjung nilai Bhinneka Tunggal Ika,” tegas dr Nehru.

Nehru melanjutkan, perayaan Thaipusam juga dapat dikatakan pesta rakyat untuk masyarakat Binjai.

Puncak perayaan dilakukan pada 9 Februari mendatang yang ditandai dengan mengarak Kereta Kencana Putra Maha Dewa Kartigaya berkeliling Kota Binjai. Rute sudah ditentukan dan dipastikan prosesi ini akan menjadi daya tarik masyarakat.

“Apalagi hingga saat ini, penggunaan kereta kencana hanya dilakukan pada perayaan Maha Puja Thaipusam, dan keretanya hanya ada di Shri Mariaman Kuil,” sebutnya.

Menambahkan, Pinandita yang juga Sekretaris Majelis Tertinggi Agama Hindu Kota Binjai, Siwa Kumar, mengatakan saat mengarak Kereta Kencana Putra Maha Dewa Kartigaya, juga akan dilakukan ritual pembagian bunga kepada umat yang hadir, serta memecahkan kelapa di sepanjang jalan.

Shri Mariaman Kuil merupakan kuil tertua di Sumatera Utara yang dibangun pada 1880 dengan keunikan lain yakni, kereta kencana yang sudah berumur 140 tahun. Kereta kencana ini satu-satunya yang masih memakai roda terbuat dari kayu asli.

Perjalanan waktu 140 tahun itu juga disinyalir telah menjalin kehidupan yang kuat antar etnis. Karena memang telah menjadi bagian dari kota ini.

“Kehidupan masyarakat dengan corak beragam ini turut pula memberi warna dalam kehidupan masyarakat Binjai yang multikultural,” ujarnya.

Sebanyak 17 etnis yang ada di Binjai akan hadir meramaikan perayaan Maha Puja Thaipusam. “kami berharap 4 pilar kebangsaan akan terwujud pada acara Thaipusam ini, “harap Siwa Kumar.

Ia juga turut memberikan apresiasi kepada Walikota Binjai, HM Idaham, atas kesediaannya hadir pada perayaan puncak Thaipusam 9 Februari mendatang di Shri Mariaman Kuil.

“Apresiasi setinggi-tingginya kepada Bapak Walikota Binjai yang selalu menghadiri perayaan Thaipusam, dari mulai menjabat Walikota pada periode pertama hingga periode terakhir, dan tahun ini merupakan tahun ke 10 Bapak Idaham menghadiri perayaan ini, mewakili etnis Tamil saya mengucapkan terima kasih atas bentuk kepedulian pak wali terhadap semua etnis yang ada di Binjai, “tegas Siwa Kumar.

Ketua Perhimpunan Shri Mariaman Kuil / Wakil Ketua PHDI, Ir M Raj Kumar Pillay, menuturkan, umat beragama di Binjai kompak bekerja sama. “Terbukti dalam perayaan Thaipusam kita bekerja sama membantu persiapan perayaan, “ujarnya.

Salah satu wujud multikultural etnis terjalin nyata. Ditandai dengan dipasangnya lampion di depan Shri Mariaman Kuil. Membuktikan ada hubungan yang terjalin baik antara etnis Tamil dan agama Budha.

Panitia perayaan turut mengimbau seluruh masyarakat Binjai untuj hadir melihat serta menciptakan perayaan ini. Mengingat perayaan Thaipusam merupakan salah satu kearifan lokal kebudayaan yang harus dilestarikan.(lia)

Share this Article
Leave a comment