Penanganan Berbasis Komunitas Efektif Bendung Paparan Covid-19

admin dirma
admin dirma
2 Min Read

MEDAN – Jumlah pasien terpapar Covid-19 di Sumatera Utara mengalami peningkatan tajam dalam beberapa hari terakhir. Wilayah sebarannya pun semakin meluas hampir seluruh kabupaten/kota di Sumut.

Menyikapi fenomena itu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara menganjurkan penganganan berbasis komunitas, demi membendung paparan dan menekan penyebaran penyakit ini.

Di sisi lain, percepatan penanganan Covid-19 berbasis komunitas merupakan strategi efektif dalam melindungi warga yang masih sehat maupun dalam upaya menyembuhkan warga yang sakit.

“Dalam strategi ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 menekankan keterlibatan seluruh lapisan masyarakat,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Aris Yudhariansyah, Minggu (10/05/2020).

Aris mengatakan, strategi berbasis komunitas bukan hanya bertujuan untuk mendorong masyarakat menjadi sukarelawan ataupun mengumpulkan bantuan kemanusiaan.

Strategi ini pun bukan pula mendorong satu komunitas dalam lingkup kecil, seperti kampung, desa, dusun, atau komplek perumahan, untuk mencegah dan menutup akses masuk bagi warga dari luar komunitas.

“Akan tetapi strategi berbasis komunitas seyogyanya berorientasi pada proses penguatan perasaan masyarakat untuk saling mendukung usaha satu sama lain,” terang Aris.

Dia mengakui, dalam menerapkan strategi berbasis komunitas, setidaknya perlu mencakup dua hal.

Pertama, menggugah kesadaran bersama secara terus-menerus, bahwa pandemi Covid-19 menerjang satu komunitas besar bernama Sumatera Utara. Bukan hanya kabupaten/kota atau wilayah tertentu.

Kedua, menggugah solidaritas bersama secara terus-menerus, sehingga menimbulkan perasaan saling mendukung usaha satu sama lain.

Tentu saja aksi-aksi solidaritas akan mampu membangun kesadaran dan rasa kebersamaan dalam melindungi kelompok ataupun komunitas sosial yang rentan terpapar Covid-19.

“Pada pokoknya, strategi ini bertujuan untuk memperkuat komunitas dengan terus tergugahnya kesadaran dan solidaritas bersama dalam penanganan Covid-19,” seru Aris.

Pada kesempatan itu pula, dia turut menginformasikan data terbaru paparan Covid-19 di Sumatera Utara. Dalam hal ini, pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 149 orang dan pasien positif Covid-19 sebanyak 179 orang.

Dari 179 pasien yang positif terjangkit Covid-19 di Sumatera Utara, lanjut Aris, 48 di antaranya dinyatakan sembuh, 24 meninggal dunia, dan sisanya masih menjalani perawatan medis. (zf)

Share this Article
Leave a comment