BINJAI – Seorang pengusaha travel, Mery Maynar P.Sp (36) warga Jalan G Subroto, Lingk IV, Kel. Suka Maju, Kec. Binjai Barat mengaku telah menjadi korban penipuan kasus tiket pesawat bodong. Akibatnya, perusahaan Cipta Karya Travel and Tour miliknya harus menderita kerugian senilai Rp 33 juta.
“Dalam hal ini saya melaporkan Putri Prayetna Harafea ke Polres Binjai atas dugaaan tindak pidana penipuan dan penggelapan,” kata Mery, Selasa (6/7/2021) siang.
Kata Merry, kejadian ini bermula saat terduga pelaku dipercayakan oleh perusahaannya untuk mengurus tiket pesawat keberangkatan rombongan tamunya yang akan berlibur ke Lombok dan Bali.
“Karena katanya dia bisa ngurus makanya langsung ku transfer uangnya ke dia. Ada dua kali, yang pertama senilai 25 juta. Dan esoknya kutransfer lagi sisanya Rp 8,1 juta. Jadi totalnya untuk tiket sebesar Rp 33,1 juta,” ujarnya.
Namun setibanya di hari keberangkatan ternyata tiket yang dijanjikan adalah bodong. Hingga membuat rombongan tamu yang menggunakan jasa travelnya menjadi terlantar di bandara karena batal berangkat.
“Kami harus mengganti seluruh kerugian dari batalnya keberangkatan ini. Dan kalau ditotal seluruhnya lebih dari Rp 33 juta,” ucapnya.
Tak terima, Merry pun berusaha meminta uangnya untuk pemesanan tiket segera dikembalikan. Tapi oleh terduga pelaku tidak bayarkan sampai sekarang.
“Sebenarnya kami sudah berusaha supaya masalah ini diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi dia tidak punya itikad baik untuk menyelesaikannya. Makanya saya terpaksa menempuh jalur hukum dengan melaporkannya ke pihak berwajib,” katanya.
Merry didampingi keluarganya usai membuat laporan ke polisi juga menyempatkan diri datang ke Kantor PBB (Pemuda Batak Bersatu) Kota Binjai.
“Kami berharap pihak kepolisian dapat segera mengusut tuntas laporan dugaan kasus penipuan ini,” kata Ketua PBB Binjai, Marulak Naibaho. (bay)