GTP2C Sumut Berbagi Tips Atasi “Cabin Fever”

admin dirma
admin dirma
3 Min Read


MEDAN – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTP2C) Provinsi Sumatera Utara mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai munculnya permasalahan cabin fever, yaitu emosi atau perasaan sedih yang muncul akibat terlalu lama terisolasi di rumah atau tempat tertentu selama pandemi Covid-19.


“Tanpa penanganan yang tepat, gejala cabin fever akan sulit dikontrol,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumatera Utara, Aris Yudhariansyah, dalam konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (02/05/2020) sore.


Diungkapkan Aris, ada beberapa gejala cabin fever. Di antaranya kegelisahan, turunnya motivasi, mudah tersinggung, mudah putus asa, sulit berkonsentrasi, tidur tidak teratur, sulit bangun dari tidur, lemah, lesu, sulit percaya dengan orang lain, tidak sabar, merasa sedih, dan depresi.


Namun untuk mengatasi kondisi itu, dia menyampaikan beberapa tips yang dapat dilakukan setiap orang, terutama saat menjalani aktivitas di rumah selama pandemi Covid-19.


Pertama, kata Aris, bawalah dunia luar ke dalam rumah. Semisal, membuka jendela untuk menghirup udara luar, memberi makan hewan di luar rumah, termasuk burung dan kucing, serta menanam bunga yang bisa membawa wangi dunia luar ke dalam rumah.


“Jangan remehkan berbagai kegiatan di atas. Sebab hal tersebut efektif mengobati perasaan rindu dunia luar akibat Covid-19,” katanya.


Kedua, buatlah rutinitas yang bisa menjaga jadwal sehari-hari, misalnya tetaplah bangun pagi, mandi di pagi hari supaya tubuh dan pikiran tetap terjaga. Kemudian bekerja di depan laptop layaknya sedang berada di kantor.


“Tapi ingatlah jam istirahat. Jangan malah bekerja dari rumah membuat lupa dengan jam istirahat,” seru Aris.


Ketiga, menjaga komunikasi. Sebab kekuatan komunikasi di tengah pandemi Covid-19 pada dasarnya dapat membuat orang merasa tidak sendirian. Berbicara dengan teman juga dianggap sebagai cara ampuh untuk mencari solusi dari segala masalah yang dihadapi dengan adanya internet dan teknologi.


“Kita tetap bisa bertatap muka dan mengobrol dengan sahabat ataupun keluarga di luar kota. Menjaga otak tetap sibuk bisa melawan rasa bosan dan kegelisahan, sebagai dampak yang mungkin dirasakan selama berdiam diri di rumah,” terang Aris.


Secara khusus, dia turut mengkonfirmasi data orang terpapar Covid-19 di Sumatera Utara, per 2 Mei 2020. Dalambhal ini, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) berjumlah 162 orang, pasien positif terjangkit Covid-19 berjumlah 117 orang, dimana 41 di antaranya sembuh dan 13 lainnya meninggal dunia.


“Mari kita tetap berada di rumah dan jangan bepergian untuk sementara waktu sebelum pandemi Covid-19 berkahir. Ayo kita bulatkan tekad untuk menyelamatkan diri, keluarga, dan lingkungan, demi memulihkan Sumut yang kita cintai ini,” pinta Aris. (zf)

Share this Article
Leave a comment