Warga Ancam Demo PT SDO, Minta Container dan Paku Bumi Parit PU Dibongkar dan Keruk Kuala Parit PU

webadmin
webadmin
4 Min Read

Dirmanews, Dumai – Warga Lubuk Gaung Desak PT. SDO Apical group, container dan “paku bumi” yang sengaja diletakkan di parit PU segera dibongkar jangan ada lagi container, dan “paku bumi” penyebab sampah dan material menumpuk menjadi penghalang lancarnya saluran air parit PU ke laut, ketus warga Lubuk Gaung ke awak media ini, membagikan soal lingkungan RT-018 Kelurahan Lubuk Gaung, 20 Oktober 2023.

Penyebab terjadinya banjir dilingkungan RT-018 dan sekitarnya karena terjadi penyempitan parit dan pendangkalan di kuala Parit, mengantisipasi banjir dimusim penghujan container dan “paku bumi” yang dipasang SDO harus dibongkar.

Menyedihkan pada saat Lubuk Gaung diguyur hujan 1 jam, dan atau air kiriman dari hulu, parit PU tak mampu menampung debit air, meluap kedarat sasarannya membanjiri rumah-rumah warga, pencemaranpun tak terhindari luapan air dari parit PU mengandung minyak, dan mengganggu aktifitas warga keluar rumah karena air yang menggenangi rumah rumah warga lambat surutnya.

Parit PU dibangun masyarakat menggunakan dana APBD Pemerintah Bengkalis kala itu, saat ini menjadi aseet Pemko Dumai dan Parit PU merupakan akses masyarakat nelayan ke laut. Namun, oleh SDO lebar parit sebagian ditutup dengan menggunakan container, dan “paku bumi” maka nelayan tak bisa melewati parit PU tersebut.

Container dan “paku bumi” yang dipasang SDO diduga kuat tak ada izin dari Pemerintah setempat yang menyebabkan terjadi penyempitan, Oleh sebab itu container dan “paku bumi” yang dipasang di Parit PU harus dibongkar.

Parit PU merupakan asset Pemerintah warga wajib mengasinya dan harus diselamatkan ujar warga, seraya membagikan foto bertitik koordinat geografis, posisi container dan “paku bumi” tepatnya dibawah jembatan SDO kuala Parit PU.

Keterangan yang dirangkum dari warga bahwa pemasangan container dan “paku bumi” oleh SDO di parit PU diletakkan dibawah jembatan. Jembatan dilokasi PT. SDO ada tiga jembatan, disinyalir ada 2 jembatan yang dipasang container, satu diantaranya dibawah Jembatan SDO kuala Parit PU, dipasang container dan paku bumi padahal merupakan saluran air yang langsung ke laut Lubuk Gaung Selat Rupat ujar sumber.

Laporan warga bahwa kuala parit PU sepertiga dari lebar parit PU ditutup dengan container, dan paku bumi, dan letaknya sangat mencolok, awalnya lebar parit PU yang dibangun Pemerintah Bengkalis tahun 1990 sekitar 4 meter. Hulu parit PU di Rokan Hilir, Namun, akibat pemasangan container, dan paku bumi maka sebagian dari lebar parit, terjadi penyempitan diperkirakan parit PU lebarnya tersisa sekitar 1,5 meter.

Warga menyarankan Jika container dan paku bumi di Parit PU dibongkar diganti dengan pintu air yang permanen dijaga dan diawasi bilaman terjadi musim hujan bisa terkontrol. Air dari hulu kehilir menjadi lancer.

Risih dengan pemberitaan media ini terkait lingkungan, dikabarkan bahwa pihak SDO telah melakukan survey kelapangan untuk menormalisasi parit disekitar RT-018, menurut warga meskipun normalisasi parit disekitar RT-018 dilakukan SDO namun kecil kemungkinan bisa mengatasi banjir, bilamana container dan paku bumi yang ada di parit PU tidak dibongkar, agar air dari hulu kehilir lancar maka taka ada pilihan lain, container dan paku bumi yang ada dibawah jembatan SDO kuala parit PU harus dibongkar.

Menurut warga tempatan bahwa sebelum adanya perusahaan. Parit PU merupakan akses para nelayan ke laut dan digunakan menambat kapal kapal nelayan, karena lebih aman. Namun oleh SDO tanpa izin dari Pemerintah kuala parit PU disumbat dengan menggunakan container, dan paku bumi.

Solusi mengatasi nelayan, oleh managemen SDO memberikan konpensasi berupa uang tunai, kemudian Lokasi akses para nelayan ke laut dipindahkan ke lokasi parit yang lain, demikian sumber membeberkan ke wartawan. (Sp)

Share this Article
Leave a comment
%d blogger menyukai ini: