Usai Konsumsi Daging Babi, 82 Warga Langkat Keracunan Massal

admin dirma
admin dirma
3 Min Read

LANGKAT – Sebanyak 82 warga Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalansiatak, Kecamatan Pangkalansusu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mengalami keracunan massal, Rabu (26/02/2020) pagi.

Keterangan dihimpun wartawan, sebagian besar korban mengaku mengalami pusing, sakit perut, mual dan muntah, serta mencret. Beberapa di antaranya bahkan menderita dehidrasi berat dan demam tinggi.

Dari jumlah itu, enam warga dirawat intensif di RSU Pangkalan Brandan, setelah sempat mendapat penanganan medis oleh petugas Puskesmas Pangkalansusu. Sedangkan korban lainnya menjalani rawat jalan.

Keenam korban yang kini dirawat intensif di rumah sakit, antara lain Paula Boru Situngkit (50), Edi Sunarto Sinaga (12), Herlina Boru Sijabat (40), Hotlen Boru Sagala (68), Derita Boru Sijabat (50), dan Tumiar Boru Sagala (70).

Kepala Subbagian Hubungan Masyarakat (Kasubbag Humas) Polres Langkat, AKP Rohmat, saat dikonfirmasi wartawan via sambungan telepon seluler, Rabu (26/02/2020) malam, membenarkan peristiwa keracunan massal tersebut.

Menurutnya, seluruh korban diduga keracunan usai menyantap makanan dari olahan daging babi, dalam acara doa dan jamuan makan bersama di halaman Gereja HKBP Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalansiatak, pada Selasa (25/02/2020) siang.

“Sebenarnya warga yang hadir di acara tersebut jumlahnya banyak. Tidak hanya yang beragama Kristen, tapi juga yang beragama Islam,” terang Rohmat.

Hanya saja, katanya, di acara jamuan makan bersama itu, panitia membedakan menu makanan yang disajikan untuk warga yang beragama Kristen dan warga yang beragama Islam.

Pasalnya, untuk warga yang beragama Kristen, panitia menyajikan makanan berupa nasi dan lauk dari olahan daging babi. Sedangkan untuk warga yang beragama Islam, panitia menyediakan makanan berupa nasi dan lauk dari olahan daging ayam.

Malang pada malam harinya, sebanyak 82 warga yang juga jemaat Gereja HKBP Dusun I Tungkam Jaya, justru mengalami pusing, mual, muntah, dan mencret, seaaat setelah mereka mengikuti doa bersama di gereja terkait.

“Kebetulan, seluruh warga yang mengalami gejala keracunan makanan itu adalah mereka yang pada siang dan malam harinya menyantap lauk dari olahan daging babi,” ujar Rohmat.

Sebaliknya, warga yang sempat menyantap makanan dari olahan daging ayam kondisi relatif baik dan tidak satupun dari mereka mengalami gangguan kesehatan serupa

Guna mencegah kondisi kesehatan seluruh korban semakin memburuk, Pemerintah Desa Pangkalansiatak segera berkoordinasi dengan Puskesmas Pangkalansusu, guna melakukan penanganan medis terpadu.

Selanjutnya pada Rabu (26/02/2020) pagi, seluruh korban dikumpulkan di halaman Gereja HKBP Dusun I Tungkam Jaya, guna mendapat pelayanan dari tim medis Puskesmas Pangkalansusu.

“Pasca penanganan itu, enam korban keracunan pada akhirnya dirujuk ke RSU Pangkalan Brandan, mengingat kondisi kesehatan mereka yang cukup memprihatinkan,” ujar Rohmat.

Guna kepentingan penyelidikan, pihaknya bersama tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Langkat turut mengamankan barang bukti sampel makanan dan muntahan sejumlah korban, yang rencananya akan digunakan sebagai bahan uji laboratotium.(lia)

Share this Article
Leave a comment