BINJAI – Pegiat budaya Tengku Zainuddin tengah mempersiapkan penelitian untuk memetakan kearifan lokal di Kota Binjai.
“Izinnya sudah saya pegang. Ya, penelitian ini mengarah pada sejauh mana kelompok-kelompok sosial memahami budaya warisan leluhur dan memahami benang merahnya terhadap UU No 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan,” ungkapnya dalam bincang-bincang dengan wartawan di Binjai, Selasa (13/7/2021) siang.
Tengku, demikian pria yang juga punya perhatian khusus terhadap dunia pergerakan ini akrab disapa, memaparkan kalau hasil penelitiannya tersebut akan dipersembahkan kepada Pemerintah Kota Binjai. Rangkuman hasil penelitian itu sendiri dapat menjadi penguat pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah.
“Jadi produknya adalah pokok-pokok pikiran daerah yang akan disiapkan Pemko Binjai dalam bentuk peraturan daerah (perda). Ini merupakan produk turunan dari UU No 5/2017 yang telah disiapkan pemerintah pusat,” tambahnya.
Dia memperkirakan penelitian akan tuntas dalam tempo enam bulan, sesuai tenggat waktu izin yang diterimanya. Selama proses penelitian, harapannya Pemko Binjai dapat turut menggerakkan potensi sumber daya yang ada guna kelancarannya.
Adanya dokumen pokok-pokok pikiran kebudayaan daerah, bagi Tengku secara prinsip tidak sekadar kewajiban pemerintah daerah, sebagaimana amanat undang-undang dimaksud. Lebih jauh, implementasinya berhubungan erat dengan upaya mempersiapkan masyarakat dalam pencapaian visi-misi pembangunan.
“Ibarat kata, ini merupakan peranti lunak dalam proses pembangunan, sehingga masyarakat siap beriring dinamis dengan pemerintah dalam mencapai visi-misi. Khusus di Binjai, sebagaimana yang telah dicanangkan Pak Amir Hamzah selaku Walikota, yakni tercapainya suatu kondisi atas kota yang maju, religius dan berbudaya,” pungkas Tengku. (bay)