• Redaksi
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Hubungi
Dirmanews
Advertisement
  • Home
  • Sumut
  • Riau
  • Nasional
  • Olahraga
No Result
View All Result
  • Home
  • Sumut
  • Riau
  • Nasional
  • Olahraga
No Result
View All Result
Dirmanews
No Result
View All Result
Home Sumut

“Tabur Tuai Itu Nyata”: Karma Politik dan Pelajaran Bagi Golkar Sumut

admin by admin
June 1, 2025
in Sumut
0
“Tabur Tuai Itu Nyata”: Karma Politik dan Pelajaran Bagi Golkar Sumut
0
SHARES
21
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Penulis Oleh : M Rizki SE

Dalam dinamika politik, adagium “apa yang ditabur, itulah yang dituai” bukan sekadar pepatah. Ia nyata, hidup, dan terus berulang. Dan barangkali kini, hal itu sedang dialami oleh Musa Rajekshah alias Ijeck, Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara yang beberapa tahun terakhir menjadi tokoh sentral dalam pergerakan partai beringin di daerah ini.

Pada Musyawarah Daerah (Musda) Golkar Sumut tahun 2020, Yasir Ridho Lubis sebenarnya telah terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD. Ia didukung mayoritas DPD II dari kabupaten/kota. Namun kemenangan itu dibatalkan lewat intervensi pusat. Ijeck, yang pada saat itu bahkan belum jelas rekam kaderisasinya di internal Golkar, justru dilantik menjadi ketua. Sebuah proses yang menyisakan luka dan kekecewaan di banyak kalangan kader akar rumput.

Tak lama berselang, Yasir Ridho dicopot dari jabatannya sebagai Wakil Ketua DPRD Sumut. Alasan resmi memang administratif. Tapi dalam benak banyak kader, langkah ini merupakan bagian dari eliminasi politik terhadap lawan yang pernah menyaingi di Musda. Sebuah pola yang dianggap mencederai semangat demokrasi partai.

Kini, lima tahun berlalu, situasi perlahan berbalik. DPP Golkar tidak memberikan izin kepada Ijeck untuk maju sebagai calon Gubernur Sumut pada Pilkada 2024. Usulan nama yang diajukannya untuk menduduki kursi Ketua DPRD Sumut pun ditolak. Berbagai keputusan strategis yang sebelumnya bisa dilobi, kini tidak lagi berpihak padanya. Ini menjadi pengingat bahwa kekuasaan yang diperoleh secara instan, kerap pula sirna tanpa aba-aba.

Di sisi lain, klaim “prestasi” Ijeck menaikkan jumlah kursi DPRD dari 15 menjadi 22 juga mulai menuai kritik. Banyak yang menyebut keberhasilan itu lebih pantas diberikan kepada para caleg dan kader partai yang bekerja keras di lapangan, bukan semata karena kepemimpinan satu orang.

Ironisnya, beberapa DPD II Golkar di kabupaten/kota kini juga diketahui dipimpin oleh orang-orang yang masih punya hubungan kekerabatan dengan Ijeck dari ipar hingga sepupu. Ini menimbulkan persepsi bahwa partai seolah sedang dijalankan layaknya perusahaan keluarga, bukan organisasi politik publik yang meritokratis.

Menjelang Musda XI Partai Golkar Sumut yang akan segera digelar, narasi “Ijeck harus kembali memimpin” kembali muncul di media. Namun, pertanyaan yang lebih esensial bagi kader hari ini bukan soal siapa tokohnya, melainkan bagaimana arah dan budaya kepemimpinan di tubuh Golkar ke depan. Apakah partai ini akan terus dikelola secara tertutup dan elitis? Ataukah saatnya memberi ruang bagi pemimpin yang lebih kolektif, transparan, dan tidak terjebak dalam pusaran kroni serta politik balas dendam?

Intervensi pusat memang bagian dari realitas politik nasional. Tapi pemimpin daerah harus mampu memanfaatkan kepercayaan itu untuk membangun partai, bukan sekadar mengukuhkan lingkaran kekuasaan pribadi. Golkar adalah partai besar, dan para kadernya berhak mendapatkan kepemimpinan yang adil, inklusif, serta tidak menjadikan partai sebagai alat politik keluarga.

“Tabur-tuai itu nyata,” dan sejarah telah membuktikan: kekuasaan yang diraih dengan menyingkirkan kader, bisa pula berbalik menyingkirkan pemiliknya.

Musda XI ini bukan sekadar pemilihan ketua. Ia adalah momentum penentuan arah. Golkar Sumut harus kembali pada marwahnya: partai kader, bukan partai keluarga.

Previous Post

Pemko Binjai Tandatangani Perjanjian Kerjasama Peningkatan Keselamatan Perlintasan Sebidang

Next Post

Diduga Gara-gara Aksi Demo AMN di OSM Berujung Belasan TKBM Menelan Pil Pahit Kontrak Diputus

admin

admin

Next Post
Diduga Gara-gara Aksi Demo AMN di OSM Berujung Belasan TKBM Menelan Pil Pahit Kontrak Diputus

Diduga Gara-gara Aksi Demo AMN di OSM Berujung Belasan TKBM Menelan Pil Pahit Kontrak Diputus

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

  • Seluruh Jajaran DPRD Binjai
  • Syah Afandin Terima Penghargaan UHC, Komitmen Maksimalkan Pelayanan Kesehatan di Langkat
  • Kadis Kominfo Langkat Dorong Desa Terapkan TTE untuk Administrasi Modern
  • Syah Afandin Buka Turnamen Voli Bahorok Bersatu, Dorong Lahirnya Bibit Atlet Langkat
  • Syah Afandin Respon Cepat, Renovasi Makam Datuk Landak dan Perbaiki Akses Jembatan

Recent Comments

No comments to show.

Archives

  • October 2025
  • September 2025
  • August 2025
  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • March 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024
  • March 2024
  • February 2024
  • January 2024

Browse by Category

  • Nasional
  • Olahraga
  • Riau
  • Sumut
  • Uncategorized

Categories

  • Nasional
  • Olahraga
  • Riau
  • Sumut
  • Uncategorized

Recent News

Seluruh Jajaran DPRD Binjai

Seluruh Jajaran DPRD Binjai

October 2, 2025
Syah Afandin Terima Penghargaan UHC, Komitmen Maksimalkan Pelayanan Kesehatan di Langkat

Syah Afandin Terima Penghargaan UHC, Komitmen Maksimalkan Pelayanan Kesehatan di Langkat

September 29, 2025
  • Redaksi
  • About
  • Advertise
  • Privacy & Policy
  • Hubungi

© 2024 Dirmanews

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Sumut
  • Riau
  • Nasional
  • Olahraga
  • Redaksi

© 2024 Dirmanews