Dirmanews.com, Dumai – Pengawasan KSOP (Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan) Kls-I Dumai sebagai penyelenggara DLKp/DLKr di laut Dumai lemah baru baru ini dikabarkan kecolongan terkait peristiwa tumpahan minyak sawit mentah CPO di Selat Rupat Laut Dumai pada Kamis, (06/03/2025) siang.
Tumpahan CPO tersebut mencemari perairan disekitar Selat Rupat Laut Dumai bahwa tumpahan CPO tersebut terjadi di area Jety PT. Meridan Surya Sejati Plantation (MSSP) Kelurahan Bangsal Aceh Kecamatan Sungai Sembilan Dumai.
“Peristiwa tumpahan CPO itu beredar video melalui whatsapp berdurasi 23 detik” mencuat disejumlah media online, tumpahan CPO berserakan dipermukaan air laut Dumai pada saat Kapal Tangker MT. Ginga Merlin melakukan aktifutas loading”, pihak penyelenggara Jety tidak menggunakan oil boom.
Sebagai prasyarat yang diatur dalam Permenhub No.58/2013. Tentang Penanggulangan Pencemaran Perairan dan Pelabuhan. KSOP Kls-I Dumai dalam upaya penegakan hukum terhadap terselenggaranya DLKp/DLKr menjamin keamanan pelayaran dan KSOP sebagai pengawas yang bertanggungjawab di lingkungan perairan laut Dumai.

Pertanyaan netizen ketika berlangsungya aktifitas loading/unloading di PT.MSSP disinyalir tidak berada ditempat. Terkesan bahwa KSOP Dumai diduga membiarkan fenomena tanpa adanya oil boom saat aktifitas loading, padahal penting mengantisipasi tumpahan CPO menyebar kemana-mana.
Bahwa pelabuhan Dumai yang dijuluki sebagai pelabuhan international, terindikasi tidak memenuhi standar kepatuhan terhadap UU No.17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran dan Permenhub No.58 Tahun 2013.
Keterangan yang dihimpun dari netizen saat bincang-bincang dengan awak media ini Selasa, (18/03/2025) menyebutkan bahwa perairan Selat Rupat laut Dumai rentan terhadap tumpahan minyak sawit mentah, hal ini dikarenakan banyaknya aktifitas industry pengolah CPO serta turunannya yang beroperasi di Kawasan Industri Lubuk Gaung.
Tumpahan CPO diperairan laut Dumai sering terjadi, bisa saja penyebabnya pipa CPO pecah, atau terjadi kebocoran pada pipa ketika melakukan loading/unloading. Jika tidak ditangani secara professional berdampak terjadinya pencemaran air laut.
Yang juga berdampak terhadap nelayan dan berdampak terhadap ekosistem laut, meskipun CPO merupakan bahan baku minyak nabati, tetap memiliki dampak terhadap biota laut dan vegetasi pesisir terkait gangguan, oleh karenanya setiap melakukan loading/unloading merupakan keharusan diselenggarakannya oil boom. (Sp)