Pemerintah RI Siap Fasilitasi Kepulangan TKI asal Binjai Dari Ukraina

admin dirma
admin dirma
4 Min Read

BINJAI – Pemerintah RI siap untuk memfasilitasi pemulangan TKI asal Binjai yang kini masih berada di wilayah konflik perang Ukraina.

Hal itu ditegaskan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Perdagangan Pemko Binjai, Hamdani Hasibuan saat mengikuti video konfres dengan KBRI untuk Ukraina dari ruang Binjai Comand Center (BCC) Pemko Binjai.

“Kita sama sama mendengarkan apa langkah-langkah yang dilakukan oleh Kedutaan Besar Indonesia dalam rangka memulangkan mengevakuasi warga Binjai yang ada di Ukraina. Kita akan terus berkomunikasi dengan keluarga istri yang berada di Ukraina setelah kita tahu kondisinya kita akan mengambil langkah langkah untuk itu mengenai pemulangan tentunya,” pungkasnya. 

Beredarnya video 8 TKI asal Binjai yang berada di Ukraina ternyata menarik perhatian banyak pihak. Termasuk mantan Kedubes RI di Ukraina, Prof Yudi.

Komunikasi pun berjalan intens. Dimana, Prof Yudi siap membantu untuk memfasilitasi keluarga dari 8 TKI untuk berkomunikasi secara virtual dengan KBRI yang ada di Ukraina. 

Keluarga pun akhirnya dapat berkomunikasi dengan KBRI di Ukraina. Orang tua yang hadir di acara tersebut salah satunya adalah Ritami. Dia adalah ibu kandung dari salah satu TKI bernama Muhammad Raga Prayuda (22) yang bekerja sebagai buruh pabrik di Ukraina sejak 3 tahun belakangan. Ritami datang ke Balai Kota Binjai di Jalan Jenderal Sudirman, Binjai Kota, atas fasilitas dari Persatuan Wartawan Indonesia bekerjasama dengan Pemko Binjai. 

Ritami janda berusia 42 tahun ini terus mengkhawatirkan anak pertamanya yang masih berpindah-pindah tempat demi keselamatannya. 

Sebagai ibu yang melahirkan dan membesarkan anaknya, dia sedikit merasa lega setelah menyampaikan harapannya kepada Duta Besar Republik Indonesia untuk Ukraina. Ritami pun berdoa demi keselamatan buah hatinya. 

Dia datang dengan memegang erat foto sulungnya dari dua bersaudara yang berukuran sekitar 30×40 cm. 

Ritami mendapat video yang diunggah anaknya ke media sosial Facebook pribadinya. Dalam video anaknya, Muhammad Raga Prayuda yang akrab disapa Raga menunjukan situasi di Ukraina persisnya Kota Chernihiv. 

Raga mau berjalan pindah ke tempat persembunyian yang aman menampilkan video situasi yang mengkhawatirkan. Video tersebut juga dilihat oleh sang ibu.

Namun demikian, Raga tetap berupaya menenangkan ibunya dengan berujar dalam kondisi baik-baik saja. “Tapi mana bisa saya tenang melihatnya lari-lari gitu, semuanya bom. Bagaimana saya bisa tenang walau dia (Raga) bilang baik-baik saja, mamak jangan cemas,” ujar Ritami usai video konfres dengan KBRI untuk Ukraina. 

Dia menangis ketika diwawancarai wartawan. Suaranya yang terisak-isak tidak dapat disembunyikannya. 

Menurut dia, kondisi Raga dan 8 tenaga kerja Indonesia lainnya saat ini sedang bersembunyi di bawah bunker. Bahaya terus mengintai akibat perang yang berkecamuk antara Rusia dengan Ukraina.

“Sebelum video call sama saya kayaknya masih tenang tenang saja ni pemerintah, tapi begitu dia tunjukkan video lari bom semua mendengar, baru adalah solusinya lah dari sini,” beber dia. 

Ritami mengakui ada rasa tenang sedikit usai menyampaikan harapan kepada KBRI. Karenanya, dia berharap agar KBRI segera melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Informasi dirangkum, 6 di antaranya warga Kota Binjai dan 3 lagi di Kabupaten Langkat. Mereka adalah, Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas. Istri Iskandar, Ainul Rodia mengakui hal tersebut. 

Sebelumnya, beredar video berdurasi 66 detik menampilkan 9 orang Tenaga Kerja Indonesia yang berasal dari Kota Binjai dan Kabupaten Langkat seraya berujar permohonan dan meminta perlindungan kepada kedutaan besar Indonesia untuk Ukraina. Nyawa mereka semua merasa terancam karena adanya invasi Rusia ke Ukraina.(bay)

Share this Article
Leave a comment