Pelaku Pembakaran Sajadah Masjid Al Furqon Binjai Ditangkap. Seorang Pelaku Masih Remaja Berusia Belasan Tahun

admin dirma
admin dirma
5 Min Read

BINJAI-Misteri kasus pembakaran sajadah dalam Masjid Al-Furqon di Jalan Perintis Kemerdekaan, Link V, Kel. Kebun Lada, Kec. Binjai Utara pada bulan puasa tahun lalu, akhirnya terungkap. Pelaku pembakaran, M Lukman Hakim alias Kolok (22) ditangkap di kediamannya di Jalan Jawa, Lingk IV, GG. Keluarga, Kel. Damai, Kec. Binjai Utara, Minggu (8/3) sekira pukul 02.00 Wib dinihari.

Kolok ditangkap setelah seorang remaja laki-laki yang masih berusia dibawah umur yakni R (15) tinggal di dekat rumahnya mengaku kalau mereka adalah pelakunya.

Keduanya kini sudah dibawa ke Mapolres Binjai untuk menjalani pemeriksaan secara intensif di Mapolres Binjai.

Penangkapan itu bermula saat Unit Reskrim Polsek Binjai Utara berhasil meringkus seorang remaja atas kasus pencurian sepeda. Petugas juga mempertanyakan tentang kasus pembakaran sajadah masjid. Dan secara mengejutkan remaja tersebut justru mengakui bahwa dia adalah pelakunya. Kepada petugas, dia mengaku tak seorang diri melainkan ada seorang pelaku lainnya yakni Kolok.

Kasubag Humas Polres Binjai, AKP Siswanto saat dikonfirmasi menjelaskan bahwa pihaknya masih terus mendalami kasus ini.

“Kalau mereka (para pelaku) ketika ditanya apa alasannya, mengaku niatnya cuma main-main saja, tapi gitupun kita masih terus dalami motif sebenarnya,” katanya.

Kasus pembakaran sajadah masjid Al-Furqon yang terjadi di Kebun Lada pada bulan puasa tahun lalu telah membuat gempar Kota Binjai. Dimana, kasus tersebut mendapat perhatian khusus dari MUI Kota Binjai yang meminta aparat kepolisian untuk segera menangkap pelaku pembakaran tersebut.

Sekedar mengingatkan, kasus percobaan pembakaran masjid di Kota Binjai tidak hanya terjadi di Kebun Lada. Tapi kasus percobaan pembakaran serupa juga terjadi di Turiam, Binjai Timur. Kejadiannya sama-sama di Bulan Puasa Ramadhan tahun lalu dan hanya berbeda hari.

Sejak kejadian itu, kini seluruh masjid di Kota Binjai wajib dipasang CCTV. Sebab, polisi kesulitan mengungkap siapa pelakunya karena tidak terekam CCTV.

Kalau di Masjid Al-Furqon peristiwa itu terjadi sebelum masuk sholat zuhur. Dimana, saat itu petugas penjaga masjid bernama Atem mengaku curiga karena mencium aroma bensin yang sangat menyengat dari arah dalam masjid.

“Pas itu aku mau buka pintu masjid, sampai di teras kucium kok kayak ada bau bensin. Betul aja, pas pintu kubuka langsung tercium bau bensin dari dalam, posisinya pas di atas karpet sajadah untuk kita sholat,” katanya.

Tak hanya itu, Atem juga melihat benda mencurigakan lainnya di dalam masjid seperti botol berisi bensin jenis pertalit, tanda bekas tumpahan bensin di atas karpet sajadah, gagang sapu yang ujungnya berwarna kehitaman seperti sudah terbakar.

“Karpet sajadah di dalam masjid juga berlobang seperti kenak jatuhan api puntung rokok tapi ini lobangnya besar,” kata Atem.

Kejadian itu sempat disaksikan beberapa jemaah yang hendak melaksanakan sholat zuhur dan imam. Sontak, kabar tentang kejadian itu langsung menyebar hingga menjadi perbincangan warga sekitar.

Atem menduga kalau pelaku masuk ke dalam perkarangan masjid melalui tanah kuburan yang berada persis di samping masjid. Disana terdapat gundukan tumpukan sampah yang dijadikan tangga oleh pelaku untuk melompati pagar dinding pembatas masjid setinggi 2 meter.

“Dari samping dekat jendela itulah mungkin dia nyiramkan bensinnya terus membuang botolnya ke dalam masjid,” ucapnya.

Atem menilai pelaku sepertinya berniat ingin membakar masjid. Hal ini terlihat dari benda-benda yang ditinggalkan pelaku di dalam dan luar masjid.

“Barang buktinya itu lah ada bekas tumpahan bensin di karpet sajadah, terus gagang sapu yang ujungnya kayak sudah terbakar, terus di luar kutengok ada juga bekas pipa dan gabus atau busa,” katanya.

Selain itu, Atem juga menduga kalau pelaku sudah keburu kabur sebelum sempat melihat api sudah menyala. Mungkin karena sudah ketakutan. “Belum sempat dibakarnya kurasa dia udah langsung lari,” katanya.

Ditanya apakah mengetahui ciri-ciri pelaku, Atem mengaku belum sempat melihatnya. “Belum sempat tau aku, karena gitu aku datang dia sudah gak ada lagi. Kalo tau aku udah habislah dia kubuat,” ujarnya.(dian)

Share this Article
Leave a comment