Masyarakat Diminta Pahami Fase dan Alur Covid-19, Ini Penjelasannya

admin dirma
admin dirma
3 Min Read

MEDAN – Hingga saat ini, istilah reaktivasi atau reinfeksi Covid-19 memang masih dalam perdebatan. Namun kemungkinan besar hal ini dapat terjadi, mengingat paparan Covid-19 masih sangat tinggi. Untuk itu masyarakat diminta lebih memahami fase dan alur Covid-19 bekerja.


“Sehingga dalam menyikapi Covid-19, kita bisa bersikap dan merespon secara rasional, serya tidak mudah panik akibat informasi yang tidak jelas,” ungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Sumatera Utara, Aris Yudhariansyah, Minggu (26/04/2020) sore.


Dijelaskan Aris, pada umumnya virus dapat bertahan hidup sampai hari ke-20. Setelah antibodi timbul dan matang, maka sejak hari ke-10 jumlah virus akan menurun drastis. Kemudian pada hari ke-14, jumlah virus tinggal sedikit dan benar-benar bersih di hari ke-20.


“Namun ada kasus ekstrem, dimana virus bertahan sampai 28 hingga 37 hari setelah kontak. Bila mau aman, gunakan prinsip 2 kali 20 hari atau enam pekan. Untuk itulah, kenapa isolasi sangat penting, demi memastikan virus benar-benar sudah hilang dan tidak menular ke orang lain,” terangnya.


Masalah lain yang saat ini banyak terjadi, kata Aris, ialah munculnya kepanikan yang berlebih menyikapi hasil rapid test positif. Padahal untuk menentukan positif atau negatifnya seseorang terjangkit Covid-19, tentu memerlukan alur dan rangkaian pemeriksaan secara sistematis oleh dokter.


“Penentuan positif atau negatif Covid-19 tidak sembarangan. Diagnosis adalah ranah dokter. Rapid test untuk Covid-19 sebenarnya tepat dan bermakna. Syaratnya, tepat waktu penggunaannya. Di masa awal infeksi tidak tepat. Paling cepat minimal 7 hari atau 10 hari setelah kontak atau perjalanan. Lebih tepat lagi kalau ada gejala,” paparnya.


Lebih jauh Aris turut menginformasikan data terbaru jumlah orang terpapar Covid-19 di Sumatera Utara hingga 26 April 2020, pukul 17.00 wib. Untuk PDP terdapat 150 orang. Sedangkan pasien positif terjangkit Covid-19 dengan metode PCR ada 111 orang, dan pasien positif terjnagkit Covid-19 dengan metode rapid test ada 18 orang, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 33 orang dan meninggal 12 orang.


Di sisi lain, dia juga menghimbau masyarakat Sumatera Utara bukan hanya waspada dengan Covid-19, tetapi juga terhadap penyakit lain, khususnya malaria. Sebab malaria merupakan salah satu penyakit dengan gejala yang mirip dengan Covid-19, seperti demam, sakit kepala, dan nyeri otot.


“Untuk menjaga agar tidak terjadi peningkatan kasus malaria selama pandemi Covid-19, kita diharapkan selalu mengacu pada protokol pencegahan Covid-19. Sebab penyakit malaria.pasa dasarnya dapat memperberat kondisi seseorang yang sedang terinfeksi Covid-19,” terang Aris. (zf)

Share this Article
Leave a comment