Kalau Pengerusakan Lahan Terus Dibiarkan, Maka Jumlah Orang Miskin Bakal Melonjak di Binjai

webadmin
webadmin
3 Min Read

BINJAI – Kalau ksus pengerusakan lahan yang dialami petani KSU Mekar Jaya terus dibiarkan maka jumlah orang miskin di Binjai bakal melonjakan tajam. Sebab, dari 600 Kepala Keluarga (KK) yang menggantungkan hidupnya dengan bertani kini terancam tidak lagi memiliki apa-apa untuk bisa bertahan hidup.

Pasalnya, selama kasus pengerusakan yang terjadi sejak setahun belakangan ini membuat hidup petani mengalami kejatuhan ekonomi paling dalam seiring maraknya kasus pengerusakan lahan. Ini disebabkan karena mereka sudah tidak dapat lagi mendapat pinjaman untuk membeli bibit atau pupuk buat bercocok tanam.

“Sudah berkali-kali tanaman di ladang mereka di rusak sampai mereka kehabisan modal dan tidak lagi bisa mendapat pinjaman untuk bercocok tanam. Jadi kalau situasi ini terus berlangsung maka mereka sudah tidak punya apa-apa lagi untuk bertahan hidup,” kata Dejon Badawi, Jumat (17/3/2021) siang.

Dejon menyebut sudah 10 hektar lahan petani yang dirusak. Hingga sampai mereka tidak bisa lagi bertani di lahan tersebut.

“Barusan terjadi lagi kasus pengerusakan lahan tanaman jagung milik petani. Dan bahkan Posko petani yang dulu pernah dibakar kini dibakar kembali oleh perusuh. Mereka petani yang sedang berjaga-jaga di Posko sampai lari ketakutan saat didatangi perusuh yang berjumlah banyak,” katanya.

Dejon berharap kepada Pemko Binjai khususnya Forkopimda untuk segera mencari solusi guna menghentikan segala bentuk kasus pengerusakan tanaman yang di alami petani tersebut. Sebab, kalau ini dibiarkan maka dikhawatirkan dapat menciptakan kesenjangan antara si kaya dan si miskin.

“Ini adalah masalah gangguan Kamtibmas yang harus segera diatasi oleh pemerintah dan aparatur negara. Karena gangguan-gangguan Kamtibmas yang terjadi ini membuat mereka petani yang juga warga Binjai sudah tidak dapat lagi mencari nafkah di Binjai ini,” ujarnya.

“Karena kalau tanaman mereka terus dirusak dan mereka tidak bisa lagi menjual hasil pertanian mereka, maka mereka mau makan apa lagi. Jadi ini harus segera menjadi perhatian dari pihak kepolisian untuk segera mengatasi persoalan gangguan Kamtibmas ini. Supaya apa supaya mereka para petani bisa kembali berladang dengan aman dan tidak takut lagi,” katanya.

Dejon sendiri mengaku heran kenapa seolah-olah tidak ada penyelesaian dalam persoalan gangguan Kamtibmas yang terus-terusan terjadi di Bhakti Karya ini. Dia pun merasa curiga jangan-jangan memang ada keterlibatan oknum-oknum yang sengaja ingin menciptakan gangguan Kamtibmas terhadap petani di Bhakti Karya.

“Petani Mekar Jaya ini jumlahnya ratusan lho. Mereka tidak cuma berasal dari Bhakti Karya saja tapi ada juga yang dari Tanah Merah, Binjai Estate, Beguldah, Tanggus. Dan sekarang nasib mereka makin memprihatinkan. Dimana, tanaman mereka terus dirusak, mereka mau berladang diganggu, gubuk dibakari, mau sampai kapan begini terus,” ujarnya. (bay)

Share this Article
Leave a comment