Pada pertemuan itu, Ketua Pospera Kabupaten Asahan, PLM Pangihutan Sigalingging, meminta Pemerintah Kabupaten Asahan menindak tegas PT Inti Palm Sumatera (IPS) dan meminta perusahaan tersebut membuka kembali tanggul yang ditutup.
Hal ini menyikapi penutupan tanggul secara sepihak oleh PT IPS pada tiga titik, yakni di saluran air Napitupulu, saluran air Situmpat, dan saluran air Deras, yang mengakibatkan beberapa desa mengalami banjir.
Menurut Pangihutan, terdapat lima desa terdampak banjir. Antara lain, Desa Perbangunan dan Desa Pertahanan, Kecamatan Seikepayang, serta Desa Bangun, Desa Alangbombon, dan Desa Padangmahondang, Kecamatan Pulaurakyat.
Secara khusus dia juga berharap agar PT IPS menganti semua kerugian yang dialami masyarakat, serta melakukan normalisasi aliran sungai.
Menanggapi pertemuan itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Asahan, Bambang Hadi Suprapto, mengungkapkan ras terimakasihnya kepada Pospera Kabupaten Asahan, karena telah memberikan informasi kepada Pemerintah Kabupaten Asahan terkait penyebab banjir yang dialami masyarakat di lima desa.
Diakuinya, permasalahan banjir akibat penutupan tanggul yang saat ini dihadapi masyarakat tentunya menjadi salah satu prioritas persolan yang akan diselesaikan oleh Pemerintah Kabupaten Asahan.