Bengkalis – Pengelolaan sampah berkelanjutan sangat perlu dikerjakan guna menekan produksi sampah dan dampak yang mungkin ditimbulkannya. Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Bank Sampah Balai Raja berkolaborasi dengan Puskesmas Pinggir serta pemerintah Kelurahan Titian Antui, Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau mengadakan kegiatan edukasi kelola sampah di Sebanga, Senin (5/6/2023).
Pada kegiatan ini, Lurah Titian Antui Redho Naslin memacu kader Bank Sampah dan warga Titian Antui untuk mengelola sampah rumah tangga. Tak ketinggalan, Kepala UPT Puskesmas Pinggir dr. Wesly Rambe menimpali mengenai pentingnya 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) dan juga keterkaitannya dengan kesehatan masyarakat. Ia menekankan perlu adanya perubahan kebiasaan di dalam masyarakat.
“Salah satu kunci keberhasilan pengelolaan sampah ada di tangan ibu-ibu. Ibu rumah tangga dapat dilakukan dengan memilah, mengumpulkan, dan mengolah sampah rumah tangga,” kata dr Wesley.
Materi kegiatan edukasi kelola sampah diisi oleh Direktur Bank Sampah Balai Raja, Berto Sitompul. Dalam pemaparannya, ia mempraktikkan bagaimana empat cara mengurai sampah-sampah organik (sampah rumah tangga) serta cara menimbang sampah anorganik (kertas, plastik, logam, botol kaca, sampah elektronik, dan jelantah) yang bisa dijual untuk menghasilkan duit.
Berto mengawali edukasi kelola sampah dengan menjelaskan tentang manfaat pembuatan komposter ember tumpuk, cara kerja ember tumpuk, serta melakukan interaksi tanya jawab perihal ember tumpuk. Lebih jauh ia mengatakan, ember tumpuk merupakan komposter pengurai sampah organik dari dapur keluarga yang dibuat dengan menyatukan dua buah ember yang disusun bertingkat.
“Dengan adanya ember tumpuk di setiap rumah tentu secara tidak langsung dapat membantu memperbaiki lingkungan dan mengurai sampah. Ember tumpuk mampu mengolah sampah organik menjadi pupuk cair yang ramah terhadap lingkungan,” pungkas Berto. (novi)