Dirmanews.com, Dumai – Lokasi permukiman warga kota Dumai dalam sepekan pada awal Oktobet 2025 dikelilingi banjir akibat intensitas curah hujan dalam sepekan ini sangat tinggi disusul denan pasang air laut “pasang keling” Pantauan dilapangan Kamis (09/10/2025) pagi.
Terdapat disejumlah titik diwilayah Kecamatan Dumai Barat dan Kecamatan Dumai Kota ruas jalan dan permukiman warga tergenang air akibat banjir. drainase dilokasi genangan air tak mampu menampung debit air. Selain itu bahwa pintu air disejumlah titik di sungai Dumai tidak berfungsi sebagaimana mestinya.sehinnga air meluap kepermukiman wargaluapan air masuk kelaman dan rumah rumah warga sehingga aktifitas warga terganggu demikian warganet.

Contoh misal drainase Jl. Dok Kelurahan Simpang Tetap Darul Iksan Kecamatan Dumai Barat yang baru selesai di bangun pemko Dumai sumber dana APBD tahun 2024 drainase dibangun dengan lebar 2.5 meter kedalaman 2 meter drainase ini juga tidak mampu menampung debit air.
Padahal Jl. Dok dikiri kanan jalan terdapat dua drainase banjir di Jl. Dok bahkan lebih parah dari tahun sebelumnya’ sebelum drainase yang dibangun tahun 2024 celoteh warganet ketika melintas di lokasi banjir tersebut.

Kota Dumau yang berhadapan langsung dengan Laut”pasang keling” sudah merupakan langganan bagi warga Dumai dan tak bisa dielakkan sudah merupakan Fenomena Alam dalam hal ini Pemko Dumai Dinas Pekerjaan Umum Bidang Sumber Daya Air dalam upaya meminimalisir banjir di Kota Dumai terutama didaerah yang padat penduduk dan rawan terhadap banjir Dinas PU memprioritaskan perbaikan pintu air dengan melakukan buka tutup pintu air.
“Drainase dibangun” namun perbaikan dan fungsi pintu air tidak dijadikan skala prioritas. Drainase yang dibangun untuk meperlancar saluran air, semestinya lebih tinggi badan jalan dibandingkan drainase. Namun dilapangan tampak lebih tinggi parit atau sejajar dengan badan jalan. Mestinya ada kajian yang matang dalam melakukan pembangunan drainase. Sehingga dana APBD yang nota bene berasal dari uang rakyat tidak mubajir. (S.Purba)