Seketaris Kominfo Asahan, Hadirnya Media Online Diera Digital Merupakan Perubahan Zaman

admin dirma
admin dirma
5 Min Read

ASAHAN-Rintangan ataupun hambatan menulis sering melumpuhkan setiap penulis, terutama para penulis pemula. Bagaimana cara Kita mengatasi hambatan dalam menulis. Hal tersebut bisa teratasi apabila kita mau sering berlatih dan tak bosan menulis.

Penjelasan tersebut disampaikan H.M Affan Bey mantan penulis majalah Tempo diera tahun 1987-1994 pada acara pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan oleh Ikatan Wartawan Online Kabupaten Asahan,Batu Bara Tanjung Balai,Selasa (28/1/2020) di aula Kolam Ragil Desa Tanjung Alam.

Menurut Affan,yang juga pernah menulis di Majalah Gatra diera tahun 1995-2002 dirinya mengatakan tidak semua peristiwa layak diberitakan dan tidak pula semua hal harus disampaikan.

Untuk itulah seorang jurnalis harus dapat mengutamakan dan menjaga keselamatannya saat meliput berita. Walau berita itu baik dan sangat menarik.

“Kita harus bisa mengutamakan keselamatan diri kita sebagai jurnalis saat meliput suatu berita.Walaupun berita itu baik dan sangat menarik,”ucapnya.

Masih dikatakan Affan,yang pernah berkiprah sebagai Pimpinan Redaksi di beberapa media Group Jawa Pos antara lain media Metro Siantar, Sumut Pos dan Pos Metro Medan dirinya menyampaikan agar berita Kita bisa menarik buatlah angel yang paling menarik dari apa yang mau Kita beritakan.

Misalnya berita pohon kelapa apa yang paling menarik untuk dituliskan dari pohon kelapa tersebut. Apakah batangnya,akarnya, buahnya, dahannya,daunnya itulah sekilas contoh naskah berita yang ingin dibuat, kata Affan.

Maka apabila, jurnalistik dapat menguasai naskah berita yang ia hasilkan, maka berita itu akan benar-benar bernilai tinggi, ucap Affan yang mengawali kariernya sebagai penulis di harian Poskota Jakarta diera tahun 1970 an.

Sementara itu Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) H.Rahmat Hidayat Siregar S.sos M.si diwakili Seketaris Kominfo Drs.Nirwan Pase menyampaikan bagaimana cara kita meliput suatu berita. Dan narasumber yang Kita jadikan sumber mau dan tidak merasa alergi terhadap wartawan.

“Memang Kita akui terkadang ada pejabat OPD di Pemerintahan yang merasa alergi terhadap wartawan. Mengapa hal itu bisa terjadi, padahal media atau wartawan itu adalah merupakan mitra bagi Pemerintah Daerah”

Hal itu sering terjadi,karena gambaran wartawan atau masyarakat ataupun gambaran pemerintah daerah itu adalah merupakan gambaran atau cermin dari masyarakat itu sendiri.

“Artinya jika Kita berbuat baik maka hasilnya juga baik begitu juga sebaliknya.Nah jika pola ini bisa dirubah dan diterapkan mudah-mudah tidak ada pejabat yang alergi terhadap jurnalis’kata Nirwan yang juga pernah menulis di media harian Analisa pada jamannya ditahan 1990 an.

Masih diutarakan Nirwan, hadirnya media online diera digital saat ini adalah merupakan jawaban dari perubahan zaman. Dimana pada era tahun 1965 hingga 2000 an, media massa menguasai pangsa pasar informasi.

Namun, hari ini hal itu mulai tergerus dengan hadirnya media online yang menyajikan berita dengan kecepatan informasi yang disajikannya, sehingga membuat media massa mulai merasa tertinggal dan terkikis,sebut Nirwan.

Akan tetapi dengan kecepatan media Online, Nirwan menekankan, agar ketika Kita membuat atau menyajikan berita online untuk lebih berhati-hati lagi. Terutama dalam mempertimbangkan asas budaya, hukum dan nilai-nilai Pancasila.

“Artinya jangan membuat berita tidak benar atau bohong atau biasa yang disebut dengan berita hoak. Karena hal itu dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun kelompok, kata Nirwan.

Oleh karena itu,Kami berharap kepada rekan-rekan wartawan,kiranya dapat membantu Pemerintah Kabupaten Asahan dalam menyebarluaskan informasi melalui berita yang disajikan guna mendukung visi-misi Pemkab Asahan yaitu mewujudkan masyarakat Asahan yang Religius,Sehat,Cerdas dan Mandiri dapat terwujud dengan baik,harap Nirwan.

Ditempat yang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Asahan Indra Sikumbang SH dalam materinya selaku narasumber mengatakan apabila kita ingin atau mau jadi wartawan, haruslah benar-benar dari hati nurani kita,bukan karena kita pengangguran,lantas mau jadi wartawan.

“Kalau kita mau jadi wartawan jangan ragu ragu.Sebab saat ini untuk menjadi seorang wartawan itu tidak mudah atau gampang. Karena mau jadi wartawan saat ini,Kita harus melalu regulasi atau tahapan yang ada yaitu Kita harus memiliki kompetensi wartawan”kata Indra.

Maksudnya saat ini wartawan itu harus berkompetensi sesuai standart aturan Dewan Pers dan selain itu wartawan juga harus memiliki pondasi yang kuat baik pemahaman, pengetahuan maupun relasi atau jaringan agar tidak ketinggalan informasi,ujar Indra..(Nz)

Share this Article
Leave a comment