Khawatir Covid-19, Warga Binjai Tolak Pemakaman Jenazah Ibu Rumahtangga Asal Madina

admin dirma
admin dirma
3 Min Read

BINJAI – Sungguh malang nasib Magdalena (34), ibu rumahtangga, warga Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) , Sumatera Utara.

Merebaknya wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) menyebabkan jenazah perempuan malang itu ditolak warga saat hendak dikuburkan di Pemakaman Umum, Kelurahan Tanahtinggi, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Jumat (24/04/2020) malam.

Akibat hal tersebut, pihak keluarga pun terpaksa membawa jenazah Magdalena ke kampung halamannya di Kecamatan Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal, untuk dimakamkam di sana.

Keterangan dihimpun wartawan, sebelum meninggal, Magdalena diketahui menginap selama 10 hari di rumah sang kakak, Tika, (48), warga Lingkungan V, Kelurahan Tanahtinggi, Kecamatan Binjai Timur, terhitung sejak Selasa, 14 April 2020.

Kedatangannya sendiri saat itu tidak lain untuk menjenguk dan merawat sang kakak yang sedang sakit.

Setelah sembuh, Magdalena pun memutuskan menginap di rumah orangtuanya, di daerah Tembung, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang.

Namun pada Rabu, 22 April 2020), Magdalena memutuskan kembali menginap di rumah kakaknya Tika. Saat datang, Magdalena sudah dalam kondisi demam.

Berhubung keterbatasan biaya, Tika pun memilih merawat adiknya itu di rumah, tanpa melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Tanahtinggi ataupun dengan Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Malang, pada Jum’at (24/04/2020) petang, Magdalena menghembuskan nafas terakhirnya.

Ironisnya lagi, jenazah Magdalena justru ditolak warga saat pihak keluarga berencana memakamkannya di Kota Binjai, karena khawatir jika perempuan tersebut telah terjangkit Covid-19.

Kapolres Binjai, AKBP Romadhoni Sutardjo, saat dikonfirmasi wartawan melalui Kasubbag Humas, AKP Siswanto Ginting, Sabtu (25/04/2020) siang, memembenarkan peristiwa itu.

Menurut Siswanto, malam itu juga jenazah Magdalena dibawa menggunakan armada ambulan RSUD Dr RM Djoelham, menuju kampung halamannya di Kecamatan Kotanopan, untuk dimakamkan di sana.

“Tadi malam keluarga sudah berkoordinasi, terkait lokasi pemakaman Almarhumah Magdalena. Awalnya ada dua opsi, satu di Tembung, tempat orangtuanya, dan satu lagi di Kotanopan, kampung suaminya. Akhirnya diputuskan di Kotanopan,” ungkapnya.

Hanya saja Siswanto mengaku, pihaknya belum mendapatkan hasil konfimasi lebih lanjut, terkait apakah Magdalena meninggal akibat terinfeksi Covid-19 atau karena disebabkan penyakit ataupun faktor lain.

Sebagai upaya pencegahan, dia mengaku, Puskesmas Tanahtinggi akan melakukan penyemprotan cairan desinfektan terhadap seluruh akses menuju rumah Saudari Tika.

“Belum ada hasil uji medis yang menyatakan Almarhumah Magdalena terjangkit Covid-19. Sebab baru hari Senin (27/04/2020) ini, rencananya dilakukan rapid test, sambil menunggu seluruh anggota keluarganya kembali dari Kotanopan,” terangnya. (dian/dika)

Share this Article
Leave a comment