Dikatakannya, kasus penganiayaan yang menyebabkan tewasnya Martinus Flantanius Surbakti diduga dipicu rasa cemburu korban terhadap salah satu tersangka, yakni AB, karena dianggap telah mencuri perhatian pelayan wanita Lapo Tuak Pariban, Suryani.
“Awalnya korban datang ke Lapok Tuak Pariban pada Kamis (04/06/02020) malam, sekira pukul 21.00 wib.
Setiba di temoat itu dia kemudian duduk di meja empat sambil menikmati minuman tuak, dengan ditemani waiters bernama Suryani alias Aan,” jelas Firdaus.
Kemudian sekitar pukul 22.30 wib, ketujuh tersangka datang ke Lapok Tuak Pariban. Mereka kemudian duduk meja tujuh dan delapan.
Menyadari kehadiran pengunjung lain, Suryani pun beranjak dari meja empat tempat Martinus Flantanius Surbakti duduk sambil menikmati minumannya, lalu bergegas menemui ketujuh tersangka untuk menawarkan minuman, sembari bercengkerama.
“Akan tetapi sekira pukul 02.00 wib, tiba-tiba saja korban beranjak dari meja empat tempatnya minum dan menghampiri Suryani. Seketika itu, pria yang berprofesi sebagai petani tersebut mengajak Suryani untuk berjoged bersama,” terang Firdaus.