Kelak Terpilih Sebagai Bupati, Dimas Berkomitmen Berantas Korupsi di Langkat

admin dirma
admin dirma
3 Min Read

LANGKAT – Belakangan ini nama Dimas selaku pegiat anti korupsi di Langkat digadang-gadang akan ikut maju dalam bursa pencalonan sebagai Bupati di Pilkada Langkat 2024. Pengacara bernama lengkap M. Mas’ud. MZ, SH, MH, CPM, CPLCE, CPL itu pun seakan mengiyakan rencana tentang pencalonan dirinya.

“Jika Allah meridhoi saya untuk naik menjadi Bupati,  maka mudah-mudahan saya tidak akan korupsi. Sebab, kalau korupsi, maka itu sama artinya dengan mencoreng atau meludahi muka saya sendiri,” kata Dimas, Rabu (13/4/2022) siang.

Selama ini, Dimas memang memiliki jejak rekam sebagai pegiat anti korupsi di Langkat. Sebelum menjadi seorang advokad, pengacara dan konsultan hukum seperti sekarang ini, Dimas sudah terlebih 

dahulu dikenal sebagai Ketua ICW (Indonesian Corruption Watch) Korda Langkat.

Selama 11 tahun menjadi Ketua ICW, Dimas telah banyak menorehkan prestasi dalam hal upaya pemberantasan korupsi di Langkat. Beberapa diantaranya adalah kasus-kasus besar seperti dugaan korupsi Jampersal yang terjadi di Dinas Kesehatan Langkat tahun 2014. Saat itu, dirinya mendapat 36 penghargaan karena berhasil mengungkap kasus korupsi besar. Dan OTT pertama kalinya yang dilakukan institusi Polri.

OTT yang dimaksud itu bukan ICW yang melakukannya, sebab ICW tidak berwenang untuk melakukan OTT. Tapi ICW yang mengungkap dan melaporkannya. Bahkan, ICW ikut serta dalam kegiatan OTT tersebut.

Karena itu,  Dimas menegaskan ICW Langkat pada saat itu banyak sekali yang tidak menyukainya. Bahkan, sampai-sampai Dimas pun mengaku mendapat banyak teror dan ancaman, sehingga dilaporkan ke pihak yang berwajib, dengan tujuan agar kegiatan ICW terhenti.

“Namun, pada saat itu saya tidak takut,  karena saya memiliki Allah sebagai becking, sehingga saya maju terus sampai akhir masa jabatan saya.  Ya, itu semua sudah menjadi bagian dari masa lalu saya. Semoga hal itu menjadi amal ibadah untuk bekal kelak di akhirat,” ujarnya. 

Nah, dari pengalaman itu timbulah niatnya untuk menjadi pemimpin di Langkat, sebab dia sudah mengetahui anggaran itu dikorupsi atau tidak. Untuk itu dia pun menegaskan,  tidak ada tempat dan jabatan untuk para koruptor di bumi Langkat. Artinya, pemegang kewenangan harus bersih dalam melayani masyarakat, tidak boleh korupsi apapun bentuknya.

“Dengan demikian, Allah akan menurunkan rahmat serta kemakmuran di bumi Langkat berseri ini,” pungkasnya. (bay)

Share this Article
Leave a comment