Di Binjai, Harga Kebutuhan Pokok Jelang Ramadan Belum Stabil

admin dirma
admin dirma
4 Min Read

BINJAI – Harga kebutuhan pokok di Kota Binjai masih belum stabil pada tiga pekan jelang bulan suci Ramadan 1441 Hijriah. Pasalnya, terdapat beberapa komuditi bahan pangan yang harganya mulai mengalami kenaikan dan penurunan cukup signifikan.

Pantauan dirmanews.com di Pasar Tavip Kota Binjai, Jumat (03/04/2020) pagi lonjakan harga kebutuhan pokok umumnya dialami komuditi bahan pangan kering, rempah-rempah, ikan laut segar, dan telur ayam broiler.

Gula pasir misalnya. Di tingkat pedagang pengecer, saat ini harganya masih relatif tinggi, karena berada di kisaran Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu per kilogram.

Selain gula pasir, harga komuditi rempah seperti bawang merah, bawang putih, dan jahe, perlahan mulai mengalami peningkatan. Bahkan harganya bertahan tinggi sejak satu bulan terakhir.

Saat ini, harga eceran bawang merah dan bawang putih berada di kisaran Rp 36 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya hanya Rp 26 ribu hingga 30 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga rimpang jahe dan telur ayam broiler ukuran standar masih bertahan di Rp 32 ribu per kilogram dan Rp 45 ribu per papan.

Di sisi lain, harga ikan segar mengalami kenaikan cukup signifikan. Ikan dencis misalnya, saat ini berkisar antara Rp 34 ribu hingga Rp 36 ribu per kilogram. Sementara ikan tongkol di kisaran Rp 24 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram.

Berbanding terbalik dengan harga komuditi sayuran lokal, semisal cabai merah, cabai rawit, cabai hijau, tomat, kacang panjang, dan terung biru, yang saat ini justru merosot drastis.

Kini, harga cabai merah berkisar Rp 16 ribu hingga 18 ribu per kilogram, cabai rawit Rp 12 ribu hingga 14 ribu per kilogram, cabai hijau Rp 8 ribu hingga 10 ribu per kilogram, dan tomat Rp 3 ribu hingga Rp 4 ribu per kilogram.

Hampir sama dengan cabai dan tomat, harga timun juga ikut anjlok, yakni hanya Rp 3 ribu per kilogram, kemudian terung biru Rp 4 ribu per kilogram, dan kacang panjang Rp 3 ribu per kilogram.

Sebaliknya harga sayuran dataran tinggi relatif lebih stabil. Kentang misalnya, harganya tetap di kisaran Rp 8 ribu hingga Rp 10 ribu per kilogram, kol Rp 5 ribu per kilogram, serta wortel, sawi putih, dan pakcoy, yang masing-masing seharga Rp 6 ribu per kilogram.

Hampir sama dengan harga sayuran gunung, harga beras, minyak goreng, tepung terigu, daging ayam, dan ikan kering, juga masih stabil.

Saat ini harga eceran beras jenis IR-16 rata-rata antara Rp 11 ribu hingga 12 ribu per kilogram, minyak goreng curah Rp 11 ribu per kilogram, tepung terigu Rp 6 ribu hingga 7 ribu per kilogram, daging ayam Rp 26 ribu hingga Rp 28 ribu per kilogram, dan teri nasi super antara Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu per ons.

Jamil (49), salah seorang pedagang sayuran, menuturkan, kenaikan dan penurunan harga komuditi bahan pangan pada dasarnya ditentukan besar-kecilnya jumlah pasokan barang dan tingkat permintaan konsumen.

“Kalau pasokannya terbatas, ya mahal. Tapi kalau berlimpah, ya sudah pasti harganya anjlok. Apalagi saat ini ada beberapa barang yang tak bisa masuk ke Binjai, karena distribusinya terhambat isu corona,” sebutnya.

Di sisi lain, lanjut Jamil, permintaan konsumen juga merosot tajam dibandingkan satu bulan sebelumnya. Bahkan daya beli masyarakat juga turun drastis, sehubungan merebaknya isu penyebaran virus corona.

Biasanya sehari kita bisa jual sampai 50 kilogram cabai. Kalau sekarang ini, jual 10 kilogram saja sehari itu sudah paten. Tapi ya tetap kita syukuri berapa pun dapatnya, karena kondisi ekonomi saat ini memang sulit,” ujarnya. (dika)

Share this Article
Leave a comment